Di balik keberhasilan pencegahan infeksi di rumah sakit, terdapat kerja sama erat antarprofesi yang berjalan seirama. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) bukanlah tugas satu bagian saja, melainkan komitmen kolektif dari semua elemen pelayanan di RSUD dr. M. Haulussy Ambon.

Komite PPI dan IPCN: Pengarah Strategis

Komite PPI, yang di dalamnya termasuk Infection Prevention and Control Nurse (IPCN), berperan sebagai motor penggerak program PPI. Mereka merancang kebijakan, menyusun panduan, serta melakukan pelatihan dan audit berkala untuk memastikan seluruh unit memahami dan menerapkan prinsip-prinsip pencegahan infeksi.

IPCN adalah garda terdepan dalam pengawasan langsung praktik PPI di lapangan. Mereka tidak hanya mengedukasi, tetapi juga menjadi mitra diskusi bagi tenaga kesehatan dalam menghadapi situasi yang kompleks.

Peran Instalasi Sanitasi, CSSD, GIZI dan Laundry: Menjaga Kebersihan Tanpa Cela

Instalasi Sanitasi memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit. Pembersihan ruangan, desinfeksi permukaan, serta pengelolaan limbah medis dilakukan sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) PPI. Mereka adalah penjaga tak kasat mata yang bekerja dalam diam namun berdampak besar.

Instalasi CSSD merupakan sentral sterilisasi peralatan medis yang dipakai untuk pasien maupun oleh tenaga medis, sterilisasi yg dilakukan pada instalasi CSSD sesuai dengan prosedur atau protap yang sudah baku, bila dilakukan dengan baik dan benar dapat memutuskan mata rantai terjadinya infeksi.

Instalasi Gizi adalah bagian yang penting juga dalam menunjang program PPI di RS, setiap diet yang diberikan kepada pasien disesuaikan dengan jenis penyakit pasien. Cara mengelola dan penyajian diet kepada pasien haruslah, bebas dari mikroorganisme, petugas instalasi gizi  juga perlu memahami tentang pentingnya PPI di bagian gizi, sehingga diet yang diberikan kepada pasien dapat membantu proses pemulihan kesehatan  kepada pasien.

Sementara itu, Instalasi Laundry memastikan bahwa linen rumah sakit; mulai dari seprai hingga pakaian bedah selalu bersih, steril, dan siap digunakan. Proses pencucian dan sterilisasi dilakukan dengan standar ketat, termasuk pemisahan linen terkontaminasi dan penggunaan disinfektan khusus.

Bidang Penunjang dan Logistik: Penyedia Sumber Daya Kritis

Tanpa dukungan dari Bidang Penunjang dan Logistik, program PPI tidak akan berjalan optimal. Mereka memastikan ketersediaan handrub berbasis alkohol, sabun antiseptik, sarung tangan, masker, hingga alat pelindung diri (APD), kantong sampah sesuai jenis limbah, APD untuk instalasi yang ada sesuai jenis paparan atau transmisi kuman/mikroorganisme. Ketepatan distribusi dan kelengkapan alat sangat menentukan efektivitas pencegahan infeksi.

Koordinasi rutin antara logistik dan Komite PPI menjadi jembatan penting dalam menjaga kelancaran suplai barang-barang esensial.

Cleaning Service: Garda Terdepan di Lingkungan Perawatan

Cleaning service bukan sekadar petugas kebersihan, tetapi juga bagian dari tim PPI. Mereka menerima pelatihan khusus tentang teknik pembersihan yang efektif, termasuk metode desinfeksi permukaan kritis dan pengelolaan area isolasi.

Dengan kesadaran bahwa tindakan mereka dapat mencegah rantai penularan infeksi, cleaning service di RSUD dr. M. Haulussy Ambon menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.

Sinergi dalam Aksi: Dari Teori Menuju Budaya

Setiap unit memiliki peran unik, namun semuanya menyatu dalam tujuan bersama: melindungi pasien dan petugas dari risiko infeksi. Pertemuan lintas profesi, pelatihan bersama, hingga simulasi penanganan kasus infeksi menjadi ruang untuk membangun pemahaman dan saling menghargai.

Budaya PPI di RSUD dr. M. Haulussy Ambon tumbuh dari kesadaran kolektif bahwa pencegahan infeksi adalah tugas semua orang. Kolaborasi yang harmonis menjadi landasan kokoh dalam memberikan pelayanan yang aman dan bermutu.

"PPI terintegrasi bukan hanya tugas, tapi budaya bersama."

Penutup: Kolaborasi Adalah Vaksin Sosial

Pencegahan infeksi bukan hanya soal alat, tetapi juga sikap. Ketika seluruh unsur rumah sakit bergerak bersama, maka kita menciptakan kekebalan sosial terhadap kelalaian dan ketidaktahuan.

Di RSUD dr. M. Haulussy Ambon, kolaborasi lintas profesi bukanlah slogan, melainkan denyut nadi dari pelayanan yang manusiawi, ilmiah, dan berorientasi pada keselamatan.

"Sinergi profesi, satu visi: rumah sakit bebas infeksi."

Tentang Penulis:

*   IPCN & Anggota Komite PPI.

** Asesor Internal Akreditasi RSUD dr. M. Haulussy Ambon.