Pendahuluan
Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyebab utama mortalitas di Indonesia, termasuk di Maluku, berdasarkan data Riskesdas dan studi kohort penyakit tidak menular (PTM) 2011–2021. Kateterisasi jantung sebagai bentuk inovasi teknologi telah berkembang dari fungsi diagnostik menjadi pusat intervensi dan pengobatan. Ketersediaan layanan ini menjadi indikator kemajuan fasilitas rumah sakit rujukan, termasuk RSUD dr. M. Haulussy Ambon.
Untuk menjamin mutu pelayanan di ruang kateterisasi jantung (Cathlab), diperlukan pengaturan yang meliputi aspek SDM, fasilitas, pembiayaan, manajemen, serta etik dan legalitas medik. Di sinilah peran perawat Cathlab menjadi krusial dalam memastikan keselamatan pasien dan keberhasilan prosedur.
“Teknologi tanpa empati hanyalah mesin, namun teknologi di tangan perawat yang penuh kasih menjadi alat penyembuh kehidupan.”
Pengertian Ruang Cathlab
Cathlab (Catheterization Laboratory) adalah ruang khusus di rumah sakit yang digunakan untuk melakukan tindakan kateterisasi jantung dan pembuluh darah, baik diagnostik maupun terapeutik.
Kateterisasi diagnostik: untuk mengidentifikasi gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah.
Peripheral vascular angiography (arteri dan vena)
Selective vessel and heart chamber pressure recording (imaging and physiology)
Oximetry
Drug response studies
Cardiac output studies
Shunt detection studies
Electrophysiologic studies (EPS)
Selective contrast angiography
Fractional Flow Reserve (FFR)
Selective heart chamber and vessel studies for congenital heart disease
Biopsi miokard
Intravascular Ultrasound (IVUS)
Optical Coherence Tomography (OCT)
Kateterisasi terapeutik: untuk memperbaiki gangguan melalui tindakan intervensi non-bedah seperti pemasangan stent, pacemaker, dan ablasi aritmia.
Pemasangan pacu jantung sementara dan menetap
Ablasi pada aritmia jantung
Pericardiocentesis
Balloon Atrial Septostomy
Percutaneous Coronary Intervention (PCI) baik menggunakan stent maupun balon
Percutaneous Transluminal Venoplasty (PTV): baik menggunakan stent maupun balon
Pemasangan Vena Cava Filter
Balloon Valvuloplasty
Pemasangan Intraaortic Balloon Pump Counterpulsation (IABP)
Thrombolytic intraarterial dan/atau intravena (direct catheter trombolysis)
Evakuasi benda asing di pembuluh darah atau jantung
Tindakan embolisasi, oklusi defek, ablasi septum
Endovaskular Terapetik
TAVR (Transcatheter Aortic Valve Replacement)/TAVI (Transcatheter Aortic Valve Implantation), reparasi atau penggantian katup mitral perkutan.
Cathlab dilengkapi dengan sistem angiografi, monitor hemodinamik, C-arm fluoroskopi, serta perangkat proteksi radiasi yang wajib digunakan oleh seluruh tenaga kesehatan di dalamnya.
Prosedur di Ruang Cathlab
Berdasarkan tujuan tindakan, prosedur Cathlab dibagi menjadi dua:
1. Diagnostik (Invasif Diagnostik)
Meliputi angiografi pembuluh darah perifer, pengukuran tekanan ruang jantung, studi konduksi listrik jantung (EPS), FFR (Fractional Flow Reserve), IVUS (Intravascular Ultrasound), dan biopsi miokard.
2. Intervensi (Invasif Non-Bedah)
Meliputi pemasangan pacemaker, PCI (Percutaneous Coronary Intervention), ablasi aritmia, valvuloplasty, trombolisis kateter, TAVI/TAVR, hingga evakuasi benda asing intravaskular.
Peran dan Tanggung Jawab Perawat Cathlab
Perawat Cathlab memiliki peran unik sebagai penghubung antara teknologi, tim medis, dan pasien. Secara umum Perawat Cathlab berperan sebagai asisten operator, mempersiapkan pasien, mengelola sterilisasi, serta menjamin keselamatan radiasi.
Peran utama:
- Bertindak sebagai asisten operator selama prosedur.
- Memastikan kelengkapan dokumen medis dan informed consent.
- Menyiapkan pasien secara fisik dan psikologis sebelum tindakan.
- Memasang IV line, oksigen, dan elektroda pemantau.
- Mengelola sterilisasi alat dan area tindakan.
Tanggung jawab:
- Menyiapkan, mengoperasikan, dan memelihara peralatan Cathlab.
- Melakukan pemantauan vital sign dan respon pasien selama prosedur.
- Melakukan serah terima pasien antar unit dengan dokumentasi lengkap.
- Menjamin keamanan radiasi sesuai prinsip ALARA (As Low As Reasonably Achievable).
Melaporkan insiden keselamatan pasien bila terjadi keadaan gawat darurat.

“Dalam setiap detik di ruang Cathlab, ketenangan perawat adalah denyut pertama dari keselamatan pasien.”
Landasan Regulasi dan Kompetensi di Indonesia
Profesi perawat Cathlab belum diatur secara spesifik, namun prinsip kerjanya mengacu pada:
- Permenkes No. 40 Tahun 2017 tentang Pengembangan Jenjang Karier Profesional Perawat.
- Permenkes No. 26 Tahun 2019 tentang Perizinan dan Penyelenggaraan Praktik Tenaga Perawat.
- Permenkes No. 57 Tahun 2013 tentang Keselamatan Radiasi dalam Kedokteran Nuklir dan Radiologi.
Selain itu, perawat Cathlab wajib memiliki pelatihan dasar Kardiologi (KD), ACLS (Advanced Cardiac Life Support), dan pelatihan khusus Cathlab yang diakui oleh PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia).
Alur Pelayanan Pasien di Ruang Cathlab
Pelayanan di ruang Cathlab merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi, dan melibatkan banyak unsur profesional kesehatan. Setiap pasien yang akan menjalani tindakan kateterisasi harus melalui serangkaian tahapan yang dirancang untuk menjamin keselamatan, efektivitas tindakan, dan kesinambungan perawatan.
Alur pelayanan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis prosedur, tetapi juga memperhatikan kesiapan fisik, psikologis, serta pemahaman pasien dan keluarganya. Secara umum, tahapan pelayanan di ruang Cathlab dapat dibagi menjadi tiga fase utama berikut:
- Pra-prosedur: Asesmen klinis, pemeriksaan laboratorium, persetujuan tindakan, dan edukasi pasien.
- Intra-prosedur: Pemantauan ketat tanda vital, pemberian obat sesuai instruksi dokter, dan dokumentasi selama tindakan.
- Pasca-prosedur: Observasi komplikasi, perawatan luka tusuk, serta edukasi pasien dan keluarga mengenai perawatan lanjutan.
Kompetensi Perawat Cathlab
Seorang perawat Cathlab harus menguasai:
- Prinsip fisiologi dan anatomi sistem kardiovaskular.
- Interpretasi dasar elektrokardiogram (EKG).
- Keselamatan radiasi dan pengendalian infeksi.
- Penggunaan peralatan diagnostik dan intervensi.
- Komunikasi terapeutik dengan pasien yang cemas atau dalam kondisi kritis.
Perawat juga perlu memiliki keterampilan manajerial dan koordinatif karena bekerja lintas profesi (dokter jantung, teknisi radiologi, farmasi, CSSD, dan ICU).
Tantangan dan Peluang Profesi
Perawat Cathlab menghadapi tantangan seperti risiko paparan radiasi, tekanan kerja tinggi, dan tanggung jawab etis dalam prosedur invasif. Namun, peluang pengembangan karier juga besar, baik dalam pendidikan, riset, maupun sertifikasi profesional di bidang kardiovaskular intervensi.
Di rumah sakit daerah, penguatan peran perawat Cathlab menjadi langkah penting dalam mewujudkan pelayanan jantung terpadu dan menurunkan angka kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Kesimpulan
Menjadi perawat Cathlab menuntut perpaduan keterampilan teknis, kekuatan emosional, dan komunikasi efektif. Profesionalisme mereka bukan hanya diukur dari kemampuan teknis, tetapi juga dari kepekaan terhadap pasien yang sedang berjuang antara hidup dan mati.
“Di balik cahaya monitor angiografi, ada tangan-tangan perawat yang tak terlihat namun menyelamatkan kehidupan.”
Daftar Pustaka
- PERKI. 2018. Pedoman Laboratorium Kateterisasi Jantung dan Pembuluh Darah. Jakarta.
- Kementerian Kesehatan RI. 2023. Cegah Penyakit Jantung dengan Menerapkan Perilaku CERDIK dan PATUH. Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik.
- Hagstrom, M. 2023. Unlocking the World of Cath Lab Nursing. AMN Healthcare.
- Xpress Health Blog. 2025. What Is a Cath Lab Nurse? Role, Duties, and How to Become One.
