- Efisiensi: Mengotomatiskan berbagai proses administrasi dan pelayanan, sehingga mengurangi waktu dan biaya operasional.
- Akurasi data: Menyimpan data pasien dan rekam medis secara terpusat dan terintegrasi, sehingga mengurangi risiko kesalahan data.
- Ketersediaan data: Menyediakan data yang akurat dan terkini untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.
- Integrasi: Dapat diintegrasikan dengan berbagai sistem lain seperti sistem informasi laboratorium, farmasi, dan keuangan.
- Keamanan data: Dilengkapi dengan fitur keamanan untuk melindungi data pasien dari akses yang tidak sah.
- Gratis: Tidak memerlukan biaya lisensi, sehingga lebih terjangkau bagi rumah sakit.
- Open source: Fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik rumah sakit.
- Dukungan komunitas: Memiliki komunitas pengguna yang aktif, sehingga memudahkan dalam mendapatkan bantuan dan informasi.
- Standar nasional: Sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku di Indonesia.
- Perangkat keras: Server, komputer, dan jaringan yang memadai.
- SDM: Tenaga IT yang yang kompeten khususnya untuk administrator database dan teknisi jaringan serta server. Bahkan dibutuhkan pelatihan khusus untuk modul-modul yang ada, atau harus ada tenaga konsultan SIMRS yang mendampingi dalam perjalanan mulai dari awal sampai implementasi dan pengembangan sistem.
- Pelatihan: Pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam menggunakan aplikasi.
- Kesiapan infrastruktur: Membutuhkan infrastruktur IT yang memadai.
- Perubahan budaya kerja: Membutuhkan perubahan dalam budaya kerja tenaga kesehatan, agar bisa mengurangi resistensi dari staf.
- Koneksi Internet: Koneksi internet yang lambat atau tidak stabil dapat menghambat proses input data dan kinerja sistem secara keseluruhan.
- Keamanan Data: Perlindungan data pasien menjadi prioritas utama. Risiko kebocoran atau penyalahgunaan data harus diminimalkan dengan kebijakan keamanan yang ketat.
- Kerjasama dengan vendor: Bekerjasama dengan vendor IT untuk membantu dalam implementasi dan pengembangan sistem.
- Pelatihan berkelanjutan: Melakukan pelatihan secara berkala bagi tenaga kesehatan.
- Dukungan komunitas: Aktif dalam komunitas pengguna SIMRS GOS untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan.
- Grup diskusi: Adanya komunitas atau grup diskusi dalam rumah sakit yang menjadi pengguna.
- Ketua tim: Adanya Ketua Tim SIMRS yang mempunyai pemahaman yang luas dalam manajemen rumah sakit dan IT, serta visi dan misi yang kuat dalam implementasi sistem.
- Dukungan manajemen: Adanya dukungan mutlak yang kuat dari semua strata manajemen, khususnya dukungan akan pembiayaan.

Untuk mendukung operasional Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), RSUD dr. M. Haulussy Ambon memutuskan untuk menggunakan aplikasi SIMRS GOS. Permohonan resmi diajukan kepada Kementerian Kesehatan (Ditjen Pelayanan Kesehatan), dan aplikasi ini mulai dioperasikan pada akhir Juli 2024. Langkah penting lainnya adalah keberhasilan mengintegrasikan SIMRS rumah sakit dengan platform SatuSehat, yang terealisasi pada 31 Juli 2024.
Sebagai bagian dari kebijakan implementasi, Direktur RSUD dr. M. Haulussy Ambon mengeluarkan Surat Edaran pada 14 Agustus 2024. Surat tersebut menginstruksikan seluruh Profesi Pemberi Asuhan (PPA) dan kasir untuk wajib menggunakan Rekam Medis Elektronik (RME). Meski demikian, rumah sakit tetap menjalankan sistem rekam medis manual secara hibrid selama masa transisi guna memastikan kelancaran pelayanan.
Meskipun baru diterapkan, implementasi SIMRS di RSUD dr. M. Haulussy Ambon telah mendapatkan apresiasi. Pada 13 September 2024, Kementerian Kesehatan (Ditjen Pelayanan Kesehatan) memberikan penghargaan atas keberhasilan rumah sakit dalam mengintegrasikan SIMRS dengan platform SatuSehat. Selain itu, pengakuan serupa juga disampaikan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes saat melakukan kunjungan langsung pada 26 September 2024 untuk meninjau operasional SIMRS.
Pengelolaan dan pengembangan SIMRS di RSUD dr. M. Haulussy Ambon sepenuhnya berada di bawah kendali Instalasi SIMRS, yang bekerja sama erat dengan Instalasi Rekam Medis. Proses ini mendapat dukungan penuh dari Wakil Direktur Penunjang Medis serta Direktur RSUD. Saat ini, rumah sakit menggunakan SIMRS GOS versi 2.5.4, yang terus diperbarui untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan. Selain itu, sistem ini sedang dalam tahap bridging (interkoneksi) dengan aplikasi BPJS untuk mendukung layanan klaim elektronik dan antrean online.